Selasa, 28 Juni 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hepatitis fulminan akut banyak dikenal sebagai gagal hati fulminan disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel-sel hati yang masif. Kemampuan fungsi sintetis hati menjadi berkurang (waktu protombin memanjang setelah pemberian Vitamin K) kegagalan ekresi bilitubin (serum bilirubin > 20 mg / 100ml), glukoneogenesis menurun (hipoglekimia), kesadaran menurun (prekoma atau koma) dan keseimbangan air walaupun elektrolit terganggu (serum natrium dan kalium menurun)

B.    Batasan Masalah
Makalah ini pembahasannya menyangkut penyakit gagal hati atau istilahnya Hepatitis fulminan akut yang berhubungan dengan agens, HOS/pejamu, lingkungan

C.    Tujuan

1.     Untuk menambah pengetahuan tentang penyebab penyakit hepatitis fulminan akut
2.     Kita sebagai perawat bisa mengatasi atau memecahkan masalah pada pasien hepatitis fulminan akut sesuai dengan prosedur keperawatan










BAB II

PEMBAHASAN


1.      Definisi
Hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai hati fulminan : merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel – sel hati yang masif 

2.      Jenis – jenis penyakit
Hepatitis fulminan akut dibagi menjadi 3 antara lain :
a).  Hepatitis mapparent, tidak diketemukan gejala hanya diketahui bila dilakukan pemeriksaan faal hati (peningkatan serum transaminase) dan biopsi menunjukkan kelainan
b). Hepatitis anikterik, keluhan sangat ringan dan samar – samar, umumnya anoteksia dan gangguan pencernaan
c). Hepatitis akut yang interik paling sering ditemukan dalam klinis, biasanya perjalanan jinak dan akan sembuh dalam waktu kira – kira 8 minggu.

3.      Hubungan Hepatitis Fulminan Akut dan Teori Bloom
Teori Bloom adalah teori yang digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan seseorang yang dipengaruhi oleh 3 faktor antara lain : lingkungan, agens, dan pejamu
Hubungan antara hepatitis fulminan akut dan teori Bloom adalah kebiasaan individu yang selalu mengesampingkan pemenuhan kebutuhan vitamin c dan k antara agens, pejamu, dan lingkungan 
3.1.  Agens
Penyebab dari hepatitis fulminan akut antara lain :
1.      Virus hepatitis A, B, C (NANB post transfusi), D, dan E (NANB menular melalui air)
2.      Virus Epstem  - Barr dan Sito megalovirus serta penyakit demam kuning (yellow fever), Ekovirus Adenovirus
3.      Leptospirosis.
4.      Metabolik (penyakit wilson, tirosinemia, intolerans fruktosa, galaktosemia, defisiensi a1 – antiprisin dan sindroma zell weger)
5.      Toksin (Anemia phalloides, alkaloid pirrolizidine, aflatoksin, karbon tetraklorida, dn fosfor)
6.      Obat – obatan (halotan, parasetamol, INH, rifanpisin, sitotoksin, sodium valproat, metildopa, tetrasiklin dan amiodaron)
7.      Vaskuler (sindioma budd – chiari, post cardiac bypass dan sumbatan vena), iskemia/hipotensi, leukomia/limfoma

3.2.  Host/penjamu
a.       jenis kelamin
Pria dan wanita sama – sama beresiko dalam menderita penyakit hepatitis fulminan akut tergantung dari kurangnya pemenuhan kebutuhan vitamin c dan k dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari
b.      fisiologi
     Hampir semua hepatitis fulminan mempunyai prognosis jelek. Pada waktu yang singkat terdapat gangguan neurologi, fetor hepatik, dan muntah – muntah yang persiten, terdapat demam dan ikterus yang menghebat dalam waktu singkat. Pada pemekrisaan didapatkan hati yang mengecil, purpura, dan pendarahan saluran cerna.
     Pada hepatitis persisten, tidak terdapat kemajuan dari periode akut dan seluruh perjalanan penyakit, penurunan bilirubin dan transaminase terjadi perlahan – lahan, pasien masih mengeluh lemah dan cepat lelah, meskipun nafsu makan telah membaik, pekerjaan fisik akan memperburuk hasil pemeriksaan fungsi hati
c.       Kebiasaan seseorang
Penyakit disebabkan oleh kebiasaan individu yang kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c dan k seperti : buah – buahan
Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan makanan itu tidak terlalu penting dalam asupan sehari – hari

d.      Genetik
Kemungkinan dari faktor penularan dari kedua orang tua tidak mutlak ditularkan
e.       Kelompok etnik
Kelompok etnik yang sering menderita penyakit hepatitis fulminan akut adalah kelompok etnik yang menganggap kurang pentingnya vitamin c dan k, seperti : suku – suku pedalaman
f.        Imunologik
Kapiler – kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah didalam sinusoid adalah campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri dari arteri hepatika sinusoid dilapisi oleh sel – sel makrofag fagositik yang disebut sel kupffer. Sel – sel ini menyingkirkan bakteri, sel – sel yang mati, dan benda asing lainnya yang berasal dari darah, terutama darah porta memperfusi hati.
g.       Umur
Penyakit ini dapat menyerang seseorang pada umur dan usia tidak tentu (bayi, dewasa, tua) bisa terinfeksi karena penyakit ini penyakit menular, penyakit ini cenderung menyerang pada masa neunatus atau pada masa setelah neunabus (masa anak – anak)

3.3.  Lingkungan / Enuironment
a.       lingkungan fisik
Musim hujan biasanya rawan terserang penyakit hepatitis fulminan akut karena virus ini dapat menular melalui air
b.      lingkungan biologis
penyakit ini disebabkan oleh virus yang termasuk mikro organisme sehingga bisa digolongkan penyebab penyakit hepatitis
c.       lingkungan sosial ekonomi
pada masyarakat yang kurang mampu cenderung kebersihan lingkungan kurang terjaga (kumu) sehingga penyebaran virus lebih cepat 

4.      Diet dan penanggulan
4.1.  Berikan karbohidrat secara intra venus berupa dextrose 5 %, 10 % dengan elektrolit, kecepatan tetesan 60 – 80 ml/m2/jam (sekitar 1500 ml/m2/24 jam); bila penderita dalam keadaan koma dapat dipilih Dextrose 10 %, 15 %; atau diberikan secara oral untuk memenuhi paling sedikit metabolisme basal selama 2 hari kalori dapat diberikan sejumlah 75 – 100 kkal/hari5
4.2.  Berikan vitamin B kompleks, Vitamin C dan ziok sesuai dengan yang dibutuhkan pasien
4.3.  Koreksi defisi bahan makanan yang diketahui menimbulkan gangguan kesadaran seperti nikotinamid, thiamin dan fosfat






















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
-         Hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai hati fulminan : merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel – sel hati yang masif
-         Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati yang terjadi dalam 8 minggu setelah adanya gejala pertama penyakit dijumpai tanda – tanda ensefalopati mulai tampak setelah periode 8 – 24 minggu serangan; dahulu keadaan ini disebut sebagai hepatitis subakut atau kerusakan hati subakut, tapi kini lebih sering disebut sebagai gagal hati yang timbul pada fase lanjut

B.     Saran

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita teman sejawat sebagai profesi keperawatan bisa melaksanakan suatu tindakan keperawatan secara promotik, prefentik, kuratif dan rehabilitatif 














DAFTAR PUSTAKA


Suandi. I.K.G, Spa. dr. 1998. Diit Pada Anak Sakit, EGC. Jakarta
J. Corwin Elizabeth, BSN. BhD. 1996, Hand Book Of Pathophysiology, Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer Arif. Edisi III Jilid I 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 ASKEP KOE. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.