Selasa, 28 Juni 2011


Bab I
PENDAHULUAN


1.1         LATAR BELAKANG
Dinegara industri ini Hyperlipidemia merupakan masalah kesehatan yang utama di indonesia.
Dan juga masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensia yang tinggi dan mengakibatkan komplikasi yang ditimbulkannya.
Oleh sebab itu, pada masalah ini saya akan mencoba untuk membahas tentang permasalahan-permasalahan atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit Hyperlipedemia khususnya. Dalam pemenuhan kadar lemak dalam tubuh. Maslah ini kami hubungkan dengan teori Bloom dimana Bloom mengungkapkan tentang adanya keterkaitan yang  erat antara 3 komponen yaitu Agent, Host, envirotment untuk mencapai kesehatan yang optimal, maka ketiga komponen tersebut harus seimbang.

1.2         BATASAN MASALAH
Penulis membatasi masalah tentang penyakit “Hyperlipidemia” diantaranya sebagai berikut :
1.      Definisi tenytang penyakit “Hyperlipidemia”.
2.      Komplikasi yang ditimbulkan pada penyakit “Hyperlipidemia”.
3.      Hubungan penyakit “Hyperlipidemia” dengan teori Bloom.
4.      Diet dan penanggulangannya.

1.3         TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui tentang penyakit “Hyperlipidemia” yang dihubungkan dengan teori “Bloom” selain itu juga dapat mengetahui diet dan penanggulangannya.
Bab II

PEMBAHASAN



2.1   DEFINISI
Hyperlipidemia adalah peningkatan kadar lemak dalam darah, disebabkan karena darah berisi berbagai lemak bergabung ke protein darah membentuk lipoprotein. Penyebabnya karena asupan lemak berlebihan.
Hyperlipidemia dibagi menjadi :
§         Hyperlipidemia I
§         Hyperlipidemia II
§         Hyperlipidemia III
§         Hyperlipidemia IV
§         Hyperlipidemia V
Nama lain dari Hyperlipidemia : Hiperlipoproteinemia

2.2   KOMPLIKASI YANG DITIMBULKAN OLEH PENYAKIT HYPERLIPIDEMIA
2.2.1        Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah, karena tekanan darah tinggi disebabkan oleh menumpuknya zat lemak sehingga menyumbat jalan aliran darah sehingga jantung harus memompa darah dengan cepat, orang yang divonis penyakit ini biasanya disesuaikan oleh usia, namun secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari pada 140 mm/hg sistolik atau 90 mmHg diastolik (140/90).
2.2.2        Penyakit Jantung Kororner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana arteri koronasia mengalami lesi stenosis. Penyebab stenosis ini terutama disebabkan oleh timbulnya plak natherosclerosis dalam pembuluh darah tersebut (99%). Atherosclerosis menyebabkan dinding arteri kaku dan lumen menyempit disebabkan oleh lemak berlebihan, lemak menyempitkan arteri tersebut, mengakibatkan aliran darah dan suplai oksigen berkurang mungkin saja bila stenosis ringan waktu istirahat suplay oksigen masih cukup, tetapi saat mengadakan aktifitas, dimana diperlukan oksigen lebih banyak, suplay oksigen tidak cukup, penyakit jantung koroner lebih sering tidak memberi gejala selama bertahun-tahun (latent), sering penderita ditemukan secara tidak sengaja yaitu pada pemeriksaan untuk penyakit lain atau ditemukan pada waktu skrening, gejala yang umum dari penyakit jantung dimulai dari :
§         Rasa tidak enak di dada, nyeri dada
§         Berdebar, merasa detak jantung tidak beraturan
§         Sesak nafas pada waktu kegiatan fisik, berbaring, sesak malam hari
§         Bengkak kaki, perut
§         Nyeri kepala atau tengkuk kalau disertai tekanan darah tinggi
§         Rasa mudah lelah, mudah pingsang, dan
§         Mati mendadak, merupakan bentuk fatal dari serangan jantung
2.2.3        Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu. Perkiraan banyaknya lemak pada tubuh manusia umumnya diduga melalui penggunaan gerakan teknik secara non-invasisive yaitu pengukuran lipatan kulit, desitometri, pencacahan kalium tubuh secara menyeluruh, pengenceran dengan bahan air yang mengandung tritium dan yang terbaru dengan menggunakan kondoktifitas listrik tubuh total. Obesitas tidak mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan gambaran berbagai keadaan dengan latar belakang etiologi atau sejarah kejadian yang berbeda.


2.3   HUBUNGAN PENYAKIT HYPERLIPIDEMIA DENGAN TEORI “BLOOM”
2.3.1         Agens (sumber penyakit)
a.       Gizi
Biasanya penyakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi di dalam hidangan yang dikonsumsi relatif terhadap kebutuhan atau penggunaannya (energi expenditure). Ada tiga zat makanan penghasil energi utama, ialah karbohidrat, lemak dan protein kelebihan energi didalam tubuh, diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak ini merupakan jaringan relatif inuktif, tidak langsung berperan serta dalam kegiatan kerja tubuh.
b.       Kimia dari dalam
Lemak metabolik merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik, menghasilkan zat khusus yang mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat di dalam lemak simpanan didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan.
c.       Faktor psikis
Faktor psikis dipengaruhi oleh dalam tubuh kita sendiri, jika kita merasa tegang, selalu was-was, itu akan menimbulkan metabolik darah kita naik.
2.3.2         Host (penjamu)
Pejamu yang mempengaruhi kondisi manusia hingga menimbulkan penyakit disebabkan manusianya itu sendiri salah satunya diet lemak yang cukup tinggi atau melebihi kebutuhan gizi kesehatan.
2.3.3         Enviropment (lingkungan)
a.       Faktor biologis
Olah raga lebih banyak dapat mengurangi kadar lemak didalam tubuh karena olah raga dapat membakar lemak.

b.      Faktor sosial – ekonomi
Berhubungan dengan penghasilan, bila penghasilan lebih maka asupannya juga lebih.

2.4   DIET DAN PENANGGULANGAN
Kebutuhan tubuh akan lemak ditinjau dari sudut fungsinya :
1.       Lemak sebagai sumber utama energi
2.       Lemak sebagai sumber PUFA (polyunsaturated fattyacid)
3.       Lemak sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kalori setiap gram lemak. Didalam hidangan sebaiknya dari jumlah kalori netral, sebesar 15-20% berasal dari lemak. Di negara-negara kaya, bagian energi yang berasal dari lemak mencapai 30-40% dari kalori total. Jumlah ini dianggap terlalu tinggi, karena itu, masyarakat menunjukkan kesehatan yang tidak optimal karena timbulnya hiperlipidemia menyebabkan berbagai komplikasi yang membahayakan bagi tubuh.
Lemak didalam hidangan memberikan kecendrungan meningkatkan kadar kolesterol darah. Kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam mengendaklikan kadar kolesterol didalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak mengonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi makanan berkadar tinggi kolesterol.
Untuk pengobatan dokter akan memberikan obat untuk mengendalikan lemak darah seperti niacin, dofibrate atau cholestyramine. Hal yang juga perlu dihindari adalah penggunaan kontrasepsi oral. Sebaiknya menggunakan bentuk KB lain, selain diet lemak dan pengobatan, diet yang perlu diperhatikan yaitu jangan meminum alkohol karena alkohol akan mengganggu sistem fisiologi tubuh.


Bab III

PENUTUP


3.1         KESIMPULAN
Zat lemak atau lipid merupakan zat penting yang dibutuhkan oelh tubuh karena lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat, lemak dapat disimpan sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.
Zat lemak dapat menimbulkan penyakit apabila kadar lemak didalam tubuh kita cukup tinggi maka dari itu kita harus hati-hati atau memperhatikan betul dalam pemenuhan asupan gizi kita sehari0hari demi tercapainya keadaan kebutuhan gizi yang seimbang.

3.2         SARAN
Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat dan pengetahuan dari makalah ini serta dapat menjaga kesehatan. Sebaik mungkin dengan makan-makanan yang bergizi, istirahat cukup. Olah raga untuk membakar lemak dalam tubuh dan mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan.












DAFTAR PUSTAKA


Irianto, Kus, 2004. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH MANUSIA UNTUK PARAMEDIS. Jakarta : Irama Widya.
Nyoman Suparaiasa, I Dewa. 2002. PENILAIAN STATUS GIZI. Jakarta : EGC.
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI UNTUK MAHASISWA DAN PROFESI. Jakarta : Dian Rakyat.
                        ,2004. MEDIKES. Surabaya : Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat AKPER UM Surabaya.
Krisno Budiyanto, Moch. Agus. 2004. DASAR-DASAR ILMU GIZI. Malang : UMM pres.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 ASKEP KOE. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.